Halaman Sambutan


Minggu, 23 Januari 2011

Tidak Ada Tanda Perhatian

Tidak Ada Tanda Perhatian

Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.

(1 Raja-raja 18:29)

     Setan hanya merasuk, mengendalikan, memporandakan, tapi 'TIDAK ada tanda perhatian'.

     Anehnya, banyak orang yang terpikat dengan setan, karena berpikir setanlah yang memberi pertolongan cepat. Namun pertolongan cepat tidak berarti mengobati atau menyembuhkan.

     Seorang yang kesakitan luar biasa, kadangkala diberi morfin oleh dokter untuk meredakan sakitnya, tapi tidak menyembuhkan penyakit itu. Setan seringkali memberi 'pertolongan' cepat namun sungguh tak berkhasiat.

     Setan tak pernah peduli dengan kita. Dia hanya bermaksud membinasakan kita.

     Tak ada belas kasihnya, yang ada hanyalah habis manis sepah dibuang. Jangan sembah dan ikut dia,... ikut Yesus Tuhan yang penuh kasih dan mempedulikan hidupmu.

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Minggu, 16 Januari 2011

Berikan Bahumu

Berikan Bahumu

... dan berdekatan  dengan dia orang-orang Tekoa. Hanya pemuka-pemuka mereka tidak mau memberi bahunya untuk pekerjaan tuan mereka.

(Nehemia 3:5)

     Semakin kita diangkat, kecenderungan kita kehilangan penghambaan dan pengabdian kita.

Justru kecenderungan yang kuat, kita merasa sebagai pemimpin yang tidak perlu lagi kerja keras. Tidak usah lagi bersusah payah, tinggal perintah, hanya menonton dan biarkan yang lain bekerja. Tetapi itulah justru kejatuhan; itulah kesombongan yang menjatuhkan; membuat kita kehilangan perkenan Tuhan. Pemimpin yang sudah tak lagi sedia turun ke bawah, tak mau lagi berkeringat, dia diambang kejatuhan.

     Tuan kita ada pekerjaan, Bapa kita bekerja sampai sekarang, bagaimana kita tidak mau bekerja dengan memberi bahu kita? Setinggi apapun kita nampaknya, tetap sediakan bahu kita bahkan lebih lagi. Puji Tuhan.

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Sabtu, 08 Januari 2011

Dia mau KIMHAM

Dia mau KIMHAM

Biarkanlah hambamu ini pulang, sehingga aku dapat mati di kotaku sendiri, dekat kubur ayahku dan ibuku. Tetapi inilah hambamu Kimham, ia boleh ikut dengan tuanku raja; perbuatlah kepadanya apa yang tuanku pandang baik."

Lalu berbicaralah raja: "Baiklah Kimham ikut dengan aku;

aku akan berbuat kepadanya apa yang kupandang baik, dan segala yang kau kehendaki dari padaku akan kulakukan untukmu."

(2 Sam 19:37-38)

     Daud mengajak Barzilia, si manusia besi, untuk ikut dia ke Yerusalem. Tetapi Barzilia menolak, dan memberikan Kimham, untuk ikut mengikut Daud.

     Nama Kimham artinya: "Kerinduan yang sangat kuat." Nama itu sama artinya dengan yang Daud katakan tentang Tuhan: tubuhku rindu kepada-Mu (Maz 63:2)

Orang yang punya kerinduan yang begitu kuat akan Tuhannya akan sangat bersuka jika bergaul dengan orang yang punya kerinduan yang sama dengan dia.

     Daud punya 'Kimham' terhadap Tuhannya dan dia sangat bersuka jika Kimham yang menjadi pelayannya.

Ikut Tuhan, haruslah memiliki 'Kimham' dan menjadi 'Kimham'. Barulah akan diperbuat-Nya apa yang kita kehendaki.

Kimhamkah Saudara?... atau Kim...?

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Sabtu, 01 Januari 2011

Semuanya Terpenuhi

Semuanya Terpenuhi

Dari Segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi

(Yos 21:45)

     Tiap orang dinilai dari catatan hidup di masa lalunya juga. Dengan kata lain, dari reputasi seseorang, kita bisa berkata apakah dia dapat dipercaya atau tidak. TUHAN juga punya reputasi. Segala yang baik yang dijanjikanNya, TIDAK ada yang TIDAK dipenuhi, SEMUANYA TERPENUHI.

     Itulah Tuhan kita. Itulah reputasiNya dan itu tidak berubah sampai hari ini.

     Masuk 2011 dengan iman tanpa keraguan.

     Masuk 2011 dengan percaya, semua janjiNya pasti dan sedang digenapi dan dipenuhi.

     Keraguan dan kebimbangan tidak membawa manfaat apapun.

     Tetap percaya, makin percaya.

     SEMUANYA TERPENUHI

     Selamat Tahun Baru.

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo