Halaman Sambutan


Minggu, 20 Februari 2011

Terjadilah Yang Sebaliknya

Terjadilah Yang Sebaliknya

"Dalam bulan yang kedua belas-yakni bulan Adar, pada hari yang ketiga belas, ketika titah serta undang-undang raja akan dilaksanakan pada hari musuh-musuh orang Yahudi berharap mengalahkan orang Yahudi, terjadilah yang sebaliknya: orang Yahudi mengalahkan pembenci-pembenci mereka."

(Eser 9:1)

Tuhan adalah Tuhan yang suka membalikkan keadaan.

Yang bodoh dipakai-Nya mempermalukan yang berhikmat.

Yang miskin dipakai-Nya mempermalukan yang merasa kaya.

Yang rendah dipakai-Nya mempermalukan yang merasa tinggi.

Yang tertindas dipakai-Nya mempermalukan yang menindas.

Ya itulah Tuhan.

Karena itu, buang jauh-jauh semua keinginan jahat atau merugikan untuk merendahkan orang lain.

Jangan terbesit keinginan untuk merugikan, memanfaatkan, atau menyusahkan orang lain.

Jadilah anak-anak-Nya yang berhati mulia dan manis.

Sukakan Dia dengan sikap hati yang berkenan.

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Minggu, 13 Februari 2011

Tanpa Batas

Tanpa Batas

"Keinginan bernafsu sepanjang hari, tetapi orang benar memberi tanpa batas"

(Amsal 21:26)

Ada dua hal yang tanpa batas: keinginan hawa nafsu dan kemurahan. Semua manusia lebih mudah terbangkitkan keinginan hawa nafsunya daripada kemurahan. Begitu sulitnya membuat seseorang bisa bermurah hati. Butuh waktu, upaya, doa, pengalaman, pengertian, dan sebagainya.

Itupun belum tentu maksimal. Sedangkan untuk keinginan hawa nafsu, tanpa disuruh pun begitu mudah naik dan menguasai kita.

Jadi, apa yang harus kita buat untuk memilih yang benar? Tak ada yang lain kecuali meminta roh pengertian sambil terus menyangkali keinginan hawa nafsu kita.

Terus berlatih hidup dalam kemurahan, juga faktor penentu. Karena untuk bisa tanpa batas, kita harus tarik hati kita begitu rupa, dengan makin berkemurahan tiap saat.

Puji Tuhan.

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Kamis, 10 Februari 2011

Kanaan

KANAAN

Tahun ini memang sunguh-sungguh tahun keemasan. Saya melihat dengan sangat jelas, Tuhan sedang membagi-bagikan milik pusaka.

Banyak sedikitnya kesanggupan kita mengelolanya.

Dapat dan tidaknya tergantung rajin atau malasnya kita.

Berbuah banyak atau sedikit tergantung berapa yang ditabur.

Tetapi Tuhan sedang membagikan tanah subur dengan air yang limpah untuk tiap kita bisa berbuah lebat.

Ayo ambil, jarah, garap, dan andalakan Tuhan saja. Nikmati masa keemasan kita. Haleluya.

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo