Halaman Sambutan


Sabtu, 11 September 2010

MENCAMPURI URUSAN

MENCAMPURI URUSAN

Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, mejawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun Tuhan membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."

(2 raja-raja 7:2)

     Elisa sedang berbicara kepada Raja dan bukan kepada ajudan Raja. Tetapi perwira yang menjadi ajudan raja itu sungguh tak tahu menempatkan diri. Tiba-tiba dia angkat bicara. Tiba-tiba dia menjawab. Dan jawabnya adalah jawaban ketidakpercayaan. Akibatnya dia mati terinjak-injak rakyat pada saat mujizat datang.

     Tiap kita punya peran dan jalur yang sudah ditentukan. Tiap kita berfungsi pada bagian-bagian kita masing-masing di hadapan Tuhan. Tidak berarti kita tidak boleh ikut bicara dan berpendapat. Tetapi alangkah bijaksananya kita berpkir dua kali sebelum ikut berpendapat. Kita harus belajar untuk menimbang apakah yang sedang dibicarakan itu perkara manuasia atau perkara Tuhan.

     Menjamah area atau rahasia ilahi memang hal yang bisa berakibat serius. Jadi, jadikan cerita ini pelajaran buat ke depan.

By His grace,

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar